Pernahkah kita mengajukan pertanyaan kepada diri kita
masing-masing, Dimanakah kita sebelum dilahirkan? Apa dan bagaimana kita selama
di alam kandungan yang gulita itu? Bagaimanakah proses perjalanan yang
melelahkan itu sehingga kita sampai ke dunia ini? Lantas apa tujuan kita hidup
di dunia? Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian
hari usia kita semakin berkurang? Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita
melangkah? Sekilas pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya
sungguh luar biasa. Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses
perjalanan manusia, dari alam roh hingga alam yang kekal nan abadi yakni
akhirat. Saat ini kita berada di alam Dunia, namun pernahkah kita sejenak
merenungkan ini . . . .?
Berikut kami ingin mencoba menyebutkan 5 macam alam yang
akan kita lalui dalam proses kehidupan manusia, yang semoga sedikit penjelasan
ini akan membuat kita muhasabah (evaluasi diri) yang insyaallah semakin
mendekatkan kita pada sang Khaliq. Adapun 5 macam Alam itu, yaitu :
1.Alam ROH
Manusia terdiri dari 2 kepribadian, yaitu pribadi spirit/roh
dan pribadi duniawi/jasad, oleh karena itu secara teoritis dia bisa hidup dalam
dua alam, yaitu alam roh dan alam duniawi. Pada awalnya sebelum kita terlahir
di Dunia yang penuh dengan kisah, cerita susah atau senang dimana dunia penuh
dengan hiasan, godaan dan ujian bagi setiap manusia.
2.Alam RAHIM
Alam rahim adalah masa perpindahan sejak pertama dalam
tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa
kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum
dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia menyimpankan zurriyat di
tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlulyamin) dan kaum ahli kiri
(ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang
punggung Adam a.s. pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk
mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat
padang Arafah). Mengenai hal ini Allah swt berfirman dalam surah al-A’raf ayat
172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Benar (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi".
(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (anak-anak Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)".
Dalam surah Al-Mursalaat, juz keduapuluh sembilan, ayat 20
hingga 23 Allah Ta'ala berfirman.
Yang bermaksud: Bukankah kami telah menciptakan kamu dari
air (benih) yang sedikit (hina) dipandang orang. Lalu Kami jadikan air (benih)
itu pada tempat penetapan yang kukuh (rahim ibu). Serta Kami tentukan
keadaanya, maka Kamilah sebaik-baik yang berkuasa menentukan dan melakukan
tiap-tiap sesuatu.
Dalam surah Al-Mu'minun,juz kelapan belas ayat 12, 13 &
14, Allah Ta'ala berfirman.
Yang bermaksud : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dari pati yang berasal dari tanah. (Pati yang berasal dari tanah, ialah
pati makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang tumbuh di
bumi).Kemudian Kami jadikan pati itu setitis air benih (air mani), pada tempat
penetapan yang kukuh. Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah
beku lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging, kemudian Kami
ciptakan daging itu menjadi beberapa ketul daging, kemudian Kami ciptakan
daging itu menjadi beberapa tulang, kemudian Kami balut tulang-tulang itu
dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk ia menjadi makhluk
yang lain sifat keadaannya (keadaannya yang asal serta ditiupkan roh padanya).
Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik baik Pencipta.
Dalam surah Al-'Imran, juz ketiga ayat 6, Allah Ta'ala
berfirman.
Yang bermaksud: Dia lah yang membentuk rupa kamu dalam rahim
(ibu kamu) sebagaimana yang dikehendakiNya. Tiada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
3.Alam DUNIA
Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan
dan diwafatkan oleh Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke
Alam Dunia bukanlah hal yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu,
janin tumbuh dan membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan
izin Allah SWT kita terlahir ke dunia ini dengan perjuangan ibu yang melahirkan
kita antara hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah
“wahnan ‘ala wahnin” (kelemahan di atas kelemahan), saking sakitnya proses
melahirkan itu. Hanya karena izin Allah SWT kita bisa selamat terlahir ke dunia
hingga hidup seperti sekarang ini.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
(sari) tanah. Kemudian Kami jadikan (sari tanah) itu air mani yang tersimpan
dalam tempat yang kukuh (rahim). Lalu Kami jadikan air mani itu segumpal darah,
lalu gumpalan darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan Kami jadikan gumpalan
daging itu tulang belulang, lalu Kami lapisi tulang belulang itu dengan daging.
Kemudian Kami bentuk ia jadi mahluk yang lain. Maha Suci Allah, sebaik-baik
Pencipta." (QS: Al-Mu’minun: 12-14.)
Di alam dunia ini kita juga melalui proses pertumbuhan dari
tahun ke tahun. Ibnu Jauzi telah membagikan umur manusia pada lima masa:
1. Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai
umur lima belas tahun.
2. Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur
tigapuluh lima tahun.
3. Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur
limapuluh tahun.
4. Masa tua; dari umur limapuluh tahun hingga umur tujuh
puluh tahun.
5. Masa usia lanjut; dari umur tujuhpuluh tahun hingga akhir
umur yang ditentukan oleh Allah SWT.
Pada tahap masa kanak-kanak berlaku masa keringanan dari
Allah SWT yaitu belum adanya taklif (beban kewajiban) untuk mengerjakan solat
dan puasa ataupun ibadah lainnya. Orang-orang yang sudah baligh atau sudah
dewasa diwajibkan menyuruh mereka mengerjakannya karena kebaikan dan amal soleh
dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga akan menjadi
catatan pahala bagi ibu-bapanya selama kedua orang tuanya memperhatikan
pendidikan dan pengasuhannya. Jika anak telah mencapai masa baligh dan telah
sempurna akalnya maka ia telah menjadi mukallaf. Saat itulah segala kewajiban
agama telah berlaku atas dirinya.
Pada tahap masa muda terjadi banyak perubahan baik fisik
maupun non-fisik. Pada masa ini akan dipenuhi dengan semangat dan kekuatan
serta memuncaknya vitalitas. Masa muda ini merupakan kesempatan untuk
memperbanyak amal dan serta kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian
besar memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu keduniaan. Dalam hal ini Rasullullah
saw telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima
perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa
sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa
miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR. Al-Hakim,
Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak). "Takkan bergeser kedua kaki
manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:
1. Tentang nya, untuk apa dihabiskan
2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa
dibelanjakan.
4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. (HR.
Tirmidzi).
4.Alam BARZAH
Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia
meninggal, mereka akan menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzah
adalah suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk
menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan
datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan
dan amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di
dalam kubur akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada
nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah
SWT, siksa kubur praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata.
Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat
kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali)
manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam
periode ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam
kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai
contoh, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93
“Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat
orang-orang zalim didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan
mereka (seraya berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas
dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini
kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap
petunjuk (ayat-ayat)-Nya.”
Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan
hukuman diwaktu kematian mereka. Dan dalam sebuah hadits Asma bin Abu Bakar RA
meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menasehati umat dan
menjelaskan perihal siksa kubur. Ketika beliau menjelaskan hal ini, semua orang
beriman mulai menangis dengan kerasnya, sehingga terciptalah suasana seperti
berbaurnya beraneka-ragam ratap-tangis. (Bukhari)
5.Alam AKHIRAT
Alam akhirat adalah Masa kehidupan di alam yang kekal dalam
kenikmatan syurga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki
pengetahuan yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau
belum mengetahuinya secara hudhuri, atau belum ia sentuh dengan indranya.
Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini hakikat alam akhirat
dan keadaan-keadaannya secara detail dan sempurna, kita juga tidak dapat
menyingkap hakikat-hakikatnya. Meski begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat
akhirat melalui akal atau wahyu. Adapun sarana untuk mengetahui sifat-sifat
tersebut kita dapat mengenalnya melalui ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu :
1. Alam akhirat bersifat kekal dan abadi
2. Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk
terealisasinya kenikmatan dan kasih sayang yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan
dan kelelahan di dalamnya, sehingga orang-orang yang telah mencapai tingkat
kesempurnaan insaninya dapat menikmati kebahagiaan itu. Alam tersebut tidak
dicemari oleh maksiat dan penyelewengan apapun. Berbeda dengan dunia yang di
dalamnya kebahagiaan yang seutuhnya tidak mungkin terwujud. Yang hanya terwujd di
dunia adalah kebahagiaan semu dan bercampur dengan berbagai kesulitan dan
kesengsaraan.
3. Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang
terpisah, yang pertama adalah rahmat, dan yang kedua adalah siksa, sehingga
dapat dibedakan orang-orang yang baik dari orang-orang yang jahat, dan
masing-masing mendapatkan balasan perbuatannya.Kedua bagian ini biasa dikenal
dalam syariat dengan istilah surga dan neraka.
4. Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan
siksa bagi seluruh umat manusia atas segala apa yang mereka lakukan, berupa
amal baik dan amal buruk. Misalnya, ketika seseorang melakukan pembunuhan atas
jutaan manusia yang tidak bersalah, hukuman siksa terhadapnya semestinya bisa
terjadi di alam itu. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang menyelamatkan nyawa
jutaan umat manusia, ia dapat menerima pahala setimpal yang terdapat di alam
tersebut.
5. Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan
tempat pembebanan tugas dan tanggung jawab.
By. AGUS NUR
IBUKU JAENAB DG. SIANG
BERSIARAH DI KUBURAN AYAHKU TERCINTA SUPU DG. NAI
0 Response to "DARI MANA, UNTUK APA DAN MAU KEMANA SEORANG MANUSIA?"
Post a Comment