pramuka sulawesi selatan
Pramuka dan lambang kwarda Sulawesi Selatan
Menurut sejarahnya, lambang kwarda Sulawesi Selatan
diciptakan oleh tim perumus lambang daerah. Kemudian disyahkan penggunaannya
saat Musyawarah ANDACAB I se Sulawesi Selatan pada tahun 1967. Penyempurnaan
lambang dilakukan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan pada
tahun 1968.
Bentuk Lambang Kwarda Sulawesi Selatan
Lambang Kwartir Daerah Sulawesi Selatan berbentuk perisai
bersegi lima (bentuk jantung). Di bagian atas lambang terdapat tulisan
"SULAWESI SELATAN" dengan huruf kapital berwarna merah di atas dasar
berwarna kuning. Di bagian bawahnya terdapat beberapa gambar yang membentuk
kesatuan. Gambar-gambar tersebut adalah bintang segi lima berwarna kuning, bulir
buah padi dan kapas, dan gunung berpuncak tiga. Juga terdapat riak dan ombak
sejumlah 24 buah, tulisan Hasanudin di atas pita, tulisan
"Tamalateya" dengan menggunakan huruf Lontara, serta gambar cikal
berwarna merah.
lambang kwarda sulawesi selatan
Lambang Kwartir Daerah Sulawesi Selatan
Arti dan Makna Lambang Kwarda Sulawesi Selatan
Gambar, warna dan lambang secara keseluruhan memiliki arti
dan makna. Arti dan makana kiasan dari lambang Kwartir Daerah Sulawesi Selatan
adalah :
Perisai segi lima
(bentuk jantung) melambangkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup
bangsa Indonesia.
Warna dasar
perisai bagian bawah; merah, mengiaskan keberanian dalam menegakkan keadilan
atau kebenaran.
Warna dasar
perisai bagian atas; kuning, mengiaskan kesetiaan dalam berbakti kepada Tuhan,
negara, bangsa dan Tanah Air.
Tulisan
"SULAWESI SELATAN" menunjukkan nama Kwartir Daerah.
Bulir padi
berjumlah 14, menunjukkan tanggal 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Kapas berjumlah 8
kelopak, menunjukkan bulan Agustus sebagai bulan keramat bangsa Indonesia dan
juga bagi Gerakan Pramuka.
Bintang Segi Lima,
melambangkan sila pertama dalam Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa), yang
berarti setiap anggota Pramuka harus mengamalkan ajaran agama sesuai keyakinannya
masing-masing
Gunung dengan tiga
puncak, menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan adalah daerah dengan banyak gunung.
Ketiga puncak gunung tersebut juga mengiaskan trisatya sebagai sebagai janji
(satya) anggota Gerakan Pramuka.
Riak dan ombak
berjumlah 24, mengandung makna bahwa Kwartir Daerah Sulawesi Selatan terdiri
atas 24 Kwartir Cabang sesuai jumlah Kabupaten/Kota yang terdapat di provinsi
Sulawesi Selatan.
Cikal,
melambangkan lambang Gerakan Pramuka. Cikal juga melambangkan tanaman serba guna
yang mengiaskan bahwa anggota Gerakan Pramuka adalah manusia “serba guna”
Tulisan
"HASANUDDIN" pada pita, melambangkan Pahlawan Nasional dari Sulawesi
Selatan yang dijuluki “Ayam Jago dari Benua Timur”.
Tulisan
"TAMALATEYA" dalam huruf Lontara (huruf Makassar). Tulisan yang
mempunyai arti "TAK KUNJUNG LAYU" ini mengandung makna bahwa Gerakan
Pramuka adalah organisasi pendidikan yang akan tetap mekar, tumbuh subur, dan
berkembang terus dari generasi ke generasi.
Warna HIJAU pada
kapas dan gunung, melambangkan kesuburan daerah Sulawesi Selatan.
Warna KUNING pada
bintang segi lima, melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Warna COKLAT pada
cikal (Tunas Kelapa) dan pada tulisan HASANUDDIN melambangkan warna tanah, bumi
Indonesia yang subur sehingga dapat ditanami segala macam tumbuhan.
Warna PUTIH pada kapas melambangkan kesucian yaitu Suci
dalam pikiran, tutur kata, dan perbuatan.
Itulah lambang kwartir daerah Sulawesi Selatan dan arti
kiasan yang terkadung di dalamnya.
BINDAP SD. INPRES SANGING-SANGING
Agus Nur, S.Pd.I
0 Response to "PRAMUKA SULAWESI SELATAN"
Post a Comment