20
Mei dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional oleh Masyarakat luas. Akan Tetapi
bagi diriku dan bagi Keluarga kami, 20 Mei adalah hari yang paling bahagia
sekali. Karena pada tanggal 20 MEI 2003 adalah hari kelahiran seorang bayi
laki-laki yang sangat gagah sekali.
Walaupun
saya sebagai seorang suami dan seorang ayah tidak ikut mendampingi proses
persalinan istriku, itu bukan karena benci kepadanya... itu karena cintaku
tulus kepada keluarga kecilku, sehingga pada saat itu, saya siap melakukan apa
saja pekerjaan yang ada di depan mata, yang penting halal. Setiap selesai
melaksanakan sholat subuh, saya selalu mengajak istriku jalan-jalan subuh agar
bisa memperlancar proses persalinan. Setelah kembali, baru mandi, ganti baju
dan mengayuh sepedaku yang tanpa REM menuju jalan Perintis, karena pada saat
itu kebetulan saya bekerja sebagai KULI bangunan. Dari sanalah saya membiaya
keluargaku setiap hari.
Sore
hari tanggal 20 Mei 2003, saya mengayuh kembali sepedaku menujuk kerumah. rasa
bahagia dihati selalu menciptakan senyum dibibir jelekku, karena akan bertemu
dengan istri tercinta. Tapi setelah mendekati rumah, saya heran dengan tingkah
tetangga. saya semakin bingung setelah memasuki lorong rumahku. Pertanyaanpun
muncul dalam benakku. Apa yang terjadi dalam rumahku? siapakah yang meninggal?
Kenapa begitu banyak tetangga yang berkumpul di depan rumah sampai kedalam
rumah?
Saya tidak sabar menunggu
jawaban dari segala pertanyaan tadi...! terus saya melangkah kedalam rumah....!
Alangkah kagetnya diri ini, melihat istriku terbaring di
atas tempat tidur...!
" Ada apa ini ammak?
ammakku menjawab.. "Pakassannangi nyawanu nak,
sabarko... ( tenangkan dirimu nak, Sabar ya)
"iye.... tapa kenapai itu Tri (Tri nama istriku,
lengkapnya Tri Haryati yang sekarang sudah jadi mantan). ammakku (mama) :
a'manaki Tri, nampa kesurupanki ( Melahirkan Tri, baru setelah itu kesurupan).
Astagafirulla... kenapa bisa seperti itu? Jadi mana
anakku...?
dialog diatas terjadi antara saya dan mamaku Jaenab Daeng
Siang.
karena
saking paniknya semua orang mengurusi istriku pada saat itu, ternyata mereka
lupa mengurusi anakku dan anakku pada saat itu ada disudut tempat tidur dan
masih di dalam baskom... untungnya tidak digigit kucing.... penyakit istriku
sangaaat ganas, dia selalu meronta dan ingin menggigit lidahnya, akhirnya harus
dimasukkan kayu didalam mulutnya, supaya kayu itunyang digigit dan bukan
lidahnya. pada saat itu, istriku tidak mengakui bayi yang telah dilahirkannya.
dia merasa kalau anaknya masih dalam kandungannya. hingga selama 4 hari, anak saya
di susui oleh kakak saya.
kejadian
itu terjadi kurang lebih ada 5 hari. pada saat itu pucing pala baby... hheee...
dan akhirnya hari ke enam setelah hampir proses aqikah, barulah dia sadar kalau
perutnya sudah kecildan mengakui bahwa bayi yang saya gendong adalah anak dia.
Maka
dari perjuangan istri saya dalam melahurkan, maka saya memberinya nama Ahmad
berasal dari nama Kecil Nabi Muhammad Saw, Satria yang berarti kekuatan seorang
istri yang walau harus tersiksa melahirkan dalam penyakitnya, anak itu masih
lahir dengan selamat. sedangkan Anugrah, itu saya ambil karena inilah anugrah
terindah yang Allah berikan kepada keluarga kecil kami.jadi nama anak saya,
AHMAD SATRIA ANUGRAH yang Lahir di Lamuru 20 Mei 2003 Kabupaten Gowa SULSEL.
Besok
pada tanggal 20 Mei 2015 tepat dengan hari terakhir Ujian Nasional, pertanda
bahwa anakku sudah mau memasuki usia remaja, sebentar lagi masuk dalam jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Semoga anakku yang besok berusia 12 tahun,
lagi-lagi jauh dari pelukanku karena keadaan yang sudah tidak mendukung lagi.
dan pas juga ini sudah 10 tahun saya tidak perna melihat wajah anakku,
menyentuh anakku secara langsung. bukan karena saya tidak cinta, tapi mungkin
belum ada izin dari Allah SWT.
Maka dari itu ya Allah....
izinkanlah hamba bertemu dan memeluk anak hamba....
jauhkanlah segala aral yang melintang diantara kami...
karena selama ini Engkaulah Yang Maha Tahu atas segala
kesedihanku...
Anakku Ahmad Satria Anugrah....
selamat ulang Tahun yang ke 12 tahun anakku...
Do'a ayah selalu menyertaimu...
semoga anakku panjang umur...
selalu dalam keadaan sehat wal afiat...
rezki tetap lancar...
dimudahkan segala urusannya....
maafkan ayah nak...
mungkin dimatamu ayah ini adalah manusia paling hina....
manusia paling kotor yang tidak mungkin mendapat cinta
lagi darimu....
tapi
ketahuilah anakku...
ayah
selama ini menderita...
ayah
tidak mau berpisah dengan kaliaan....
bukti
cinta ayah kepada kamu anakku...
sampai
saat ini ayah tidak perna menikah....
anakku, memang ayah akui... selama ini ayah tidak memberi
nafkah kepadamu... itu bukan karena ayah benci dan lepas tanggung jawab... tapi
ayah dilarang oleh simbahmu disana.... banyak cerita yang belum bisa yah ungkap
secara gamblang... karena apapun yang ayah ceritakan.... pasti ayah tidak ada
benarnya....
Anakku.....
ayah selalu menunggu pengakuanmu, menunggu pelukanmu....
dan menunggu kata yah keluar dari mulutmu nak.... aytah sayang sama kamu...
I love u
anakku.... sekali lagi selamat Ulang Tahun yang ke 12 sayang.... apa yang bisa
ayah berikan... ayah bingung dengan semua ini....
0 Response to "Kisah Pahit Seorang Ayah Yang Menanti Pengakuan Sayang Dari Anaknya"
Post a Comment