Ahmad Satria Anugrah Agus Nur

Kisah Pahit Seorang Ayah Yang Menanti Pengakuan Sayang Dari Anaknya

20 Mei dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional oleh Masyarakat luas. Akan Tetapi bagi diriku dan bagi Keluarga kami, 20 Mei adalah hari yang paling bahagia sekali. Karena pada tanggal 20 MEI 2003 adalah hari kelahiran seorang bayi laki-laki yang sangat gagah sekali.

Walaupun saya sebagai seorang suami dan seorang ayah tidak ikut mendampingi proses persalinan istriku, itu bukan karena benci kepadanya... itu karena cintaku tulus kepada keluarga kecilku, sehingga pada saat itu, saya siap melakukan apa saja pekerjaan yang ada di depan mata, yang penting halal. Setiap selesai melaksanakan sholat subuh, saya selalu mengajak istriku jalan-jalan subuh agar bisa memperlancar proses persalinan. Setelah kembali, baru mandi, ganti baju dan mengayuh sepedaku yang tanpa REM menuju jalan Perintis, karena pada saat itu kebetulan saya bekerja sebagai KULI bangunan. Dari sanalah saya membiaya keluargaku setiap hari.

Sore hari tanggal 20 Mei 2003, saya mengayuh kembali sepedaku menujuk kerumah. rasa bahagia dihati selalu menciptakan senyum dibibir jelekku, karena akan bertemu dengan istri tercinta. Tapi setelah mendekati rumah, saya heran dengan tingkah tetangga. saya semakin bingung setelah memasuki lorong rumahku. Pertanyaanpun muncul dalam benakku. Apa yang terjadi dalam rumahku? siapakah yang meninggal? Kenapa begitu banyak tetangga yang berkumpul di depan rumah sampai kedalam rumah?

Saya tidak sabar menunggu jawaban dari segala pertanyaan tadi...! terus saya melangkah kedalam rumah....!

Alangkah kagetnya diri ini, melihat istriku terbaring di atas tempat tidur...!
" Ada apa ini ammak?
ammakku menjawab.. "Pakassannangi nyawanu nak, sabarko... ( tenangkan dirimu nak, Sabar ya)
"iye.... tapa kenapai itu Tri (Tri nama istriku, lengkapnya Tri Haryati yang sekarang sudah jadi mantan). ammakku (mama) : a'manaki Tri, nampa kesurupanki ( Melahirkan Tri, baru setelah itu kesurupan).
Astagafirulla... kenapa bisa seperti itu? Jadi mana anakku...?
dialog diatas terjadi antara saya dan mamaku Jaenab Daeng Siang.

karena saking paniknya semua orang mengurusi istriku pada saat itu, ternyata mereka lupa mengurusi anakku dan anakku pada saat itu ada disudut tempat tidur dan masih di dalam baskom... untungnya tidak digigit kucing.... penyakit istriku sangaaat ganas, dia selalu meronta dan ingin menggigit lidahnya, akhirnya harus dimasukkan kayu didalam mulutnya, supaya kayu itunyang digigit dan bukan lidahnya. pada saat itu, istriku tidak mengakui bayi yang telah dilahirkannya. dia merasa kalau anaknya masih dalam kandungannya. hingga selama 4 hari, anak saya di susui oleh kakak saya.

kejadian itu terjadi kurang lebih ada 5 hari. pada saat itu pucing pala baby... hheee... dan akhirnya hari ke enam setelah hampir proses aqikah, barulah dia sadar kalau perutnya sudah kecildan mengakui bahwa bayi yang saya gendong adalah anak dia.

Maka dari perjuangan istri saya dalam melahurkan, maka saya memberinya nama Ahmad berasal dari nama Kecil Nabi Muhammad Saw, Satria yang berarti kekuatan seorang istri yang walau harus tersiksa melahirkan dalam penyakitnya, anak itu masih lahir dengan selamat. sedangkan Anugrah, itu saya ambil karena inilah anugrah terindah yang Allah berikan kepada keluarga kecil kami.jadi nama anak saya, AHMAD SATRIA ANUGRAH yang Lahir di Lamuru 20 Mei 2003 Kabupaten Gowa SULSEL.

Besok pada tanggal 20 Mei 2015 tepat dengan hari terakhir Ujian Nasional, pertanda bahwa anakku sudah mau memasuki usia remaja, sebentar lagi masuk dalam jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Semoga anakku yang besok berusia 12 tahun, lagi-lagi jauh dari pelukanku karena keadaan yang sudah tidak mendukung lagi. dan pas juga ini sudah 10 tahun saya tidak perna melihat wajah anakku, menyentuh anakku secara langsung. bukan karena saya tidak cinta, tapi mungkin belum ada izin dari Allah SWT.

Maka dari itu ya Allah....
izinkanlah hamba bertemu dan memeluk anak hamba....
jauhkanlah segala aral yang melintang diantara kami...
karena selama ini Engkaulah Yang Maha Tahu atas segala kesedihanku...

Anakku Ahmad Satria Anugrah....
selamat ulang Tahun yang ke 12 tahun anakku...
Do'a ayah selalu menyertaimu...
semoga anakku panjang umur...
selalu dalam keadaan sehat wal afiat...
rezki tetap lancar...
dimudahkan segala urusannya....
maafkan ayah nak...
mungkin dimatamu ayah ini adalah manusia paling hina....
manusia paling kotor yang tidak mungkin mendapat cinta lagi darimu....

tapi ketahuilah anakku...
ayah selama ini menderita...
ayah tidak mau berpisah dengan kaliaan....
bukti cinta ayah kepada kamu anakku...
sampai saat ini ayah tidak perna menikah....

anakku, memang ayah akui... selama ini ayah tidak memberi nafkah kepadamu... itu bukan karena ayah benci dan lepas tanggung jawab... tapi ayah dilarang oleh simbahmu disana.... banyak cerita yang belum bisa yah ungkap secara gamblang... karena apapun yang ayah ceritakan.... pasti ayah tidak ada benarnya....

Anakku.....
ayah selalu menunggu pengakuanmu, menunggu pelukanmu.... dan menunggu kata yah keluar dari mulutmu nak.... aytah sayang sama kamu...
 I love u anakku.... sekali lagi selamat Ulang Tahun yang ke 12 sayang.... apa yang bisa ayah berikan... ayah bingung dengan semua ini....

  

0 Response to "Kisah Pahit Seorang Ayah Yang Menanti Pengakuan Sayang Dari Anaknya"

Post a Comment

Arsip Blog

Powered By Blogger

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

senang dengan kunjungan anda

Total Pageviews