di ujung sana ada harapan...
kini aq berpacu mencapaix...
kaki berdarah, badan lusuh tapi tangan tak mampu menggapai...
hingga semu menyelimuti batin
ku coba terduduk di sudut menatap rintikan hujan...
dulu memang sangat indah, pelukan cintamu menjadi drama keindahan.
kini hujan berteman petir bergumuruh...
awan colounimbus memuntahkan drama sakit dalam hati...
disudut-sudut luka kina terbias dengan kebebasan
menjadikan luka perlahan indah....
tapi ternyata indah itu semu dan berakhir dengan tangisan....
dan hanya mampu berkata.....!
ku yakin air mataku ini
suatu saat akan menjadi air mata kebahagiaan hidupku....
0 Response to "Sendiriku"
Post a Comment