Ahmad Satria Anugrah Agus Nur

Renungan Diri Untuk Memasuki Bulan Suci Ramadhan

Bulan suci ramadhan sebentar lagi, siapkah anda dalam memasuki dan menjalankan segala amalan di bulan yang penuh berkah? Karena anda adalah salah satu insan Allah Swt. Yang diberikan kesempatan untuk mengumpulkan pundi-pundi amal dan mensucikan diri, ibarat kain putih yang tganpa noda sedikitpun.
Coba anda renungkan secara matang, siapakah diri anda sebenarnya?
Kira-kira anda berada digolongan yang mana dalamm menyambut bulan suci ramadhan?
Adapun beberapa keadaan orang yang menyambut bulan suci ramadhan ada dua, yakni orang yang bahagia dan adapula yang sedih dengan datangnya bulan suci ramadhan.
a.    Orang yang bahagia karena datangnya bulan suci ramadhan
1.    Orang-orang mengetahui sepenuhnya keutamaan puasa Ramadhan dan buahnya dalam menghapus dosa-dosa dan menutupi kesalahan-kesalahan, Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih derajat takwa, melakukan muraqabah (pengawasan terhadap amal perbuatan diri sendiri) dan muhasabah (introspeksi diri). Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah (2):183)
2.    Orang-orang yang mengharapkan ridha Allah, merindukan surga-Nya dan melihat wajah-Nya Yang Maha Mulia lagi Maha Indah. Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Jika bulan Ramadhan telah datang, niscaya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim )
3.    Orang-orang mengetahui bahwa shaum adalah sumber kebahagiaan dan kegembiraan. Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT berfirman: “Semua amalan manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, maka ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya secara langsung.Shaum adalah perisai (dari perbuatan dosa dan adzab neraka). Maka jika salah seorang di antara kalian melakukan shaum, janganlah ia berkata dan jangan pula berteriak-teriak. Jika ada orang lain mencaci maki atau mengganggunya, maka hendaklah ia menjawab: “Aku tengah melakukan shaum.” Demi Allah Yang nyawaku berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari minyak misk. Orang yang melakukan shaum memiliki dua kegembiraan: ia gembira saat berbuka dan ia gembira saat menghadap Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim )\
4.    Orang-orang mengetahui bahwa shaum akan memberi mereka syafa’at di hari kiamat kelak. Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Shaum dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi hamba pada hari kiamat kelak. Shaum berkata: “Wahai Rabbku, aku telah mencegahnya dari makan dan melampiaskan nafsu syahwatnya. Maka izinkan aku memberinya syafa’at!” Adapun Al-Qur’an berkata: “Wahai Rabbku aku telah mencegahnya dari tidur di waktu malam (dengan melakukan shalat malam). Maka izinkan aku memberinya syafa’at!” Keduanya lalu diberi izin memberi syafa’at.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim )
5.    Orang-orangyang mengetahui betul manfaat shaum bagi maslahat ruhani, psikis, jasmani, dan sosial. Dari aspek ruhani, Shaum mendidik pelakunya untuk menahan diri dari segala bisikan hawa nafsu, menyempitkan peluang godaan setan, membiasakan diri melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunah secara disiplin, dan mengantarkannya ke derajat muttaqin. Secara psikis, shaum mendidik pelakunya untuk menjadi orang yang sabar, disiplin, pemaaf, teratur, tidak egois, tidak boros, tidak foya-foya, dan tidak emosional. Secara jasmani, shaum terbukti oleh dunia medis menjadi sarana peningkatan kesehatan dan penyembuhan berbagai penyakit. Adapun secara sosial, shaum mendidik pelakunya untuk lebih peduli, dermawan, dan penyantun kepada orang-orang yang membutuhkan. Shaum juga membiasakan hidup kebersamaan lewat berbagai amalan ibadah secara berjama’ah.
6.    Orang-orang mengetahui betul limpahan rahmat, nikmat, pahala, dan ampunan Allah yang disebar sepanjang siang dan malam bulan Ramadhan. Ibadah shaum Ramadhan, qiyam Ramadhan (tarawih dan witir), dan qiyam lailatul qadar sebagaimana disabdakan Nabi SAW dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah lalu, jika dilakukan karena iman dan mengharap balasan Allah semata. Ibadah tadarus Al-Qur’an, memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan, I’tikaf sepuluh hari terakhir, siraman-siraman ruhani, umrah, dan berbagai amalan lainnya juga merupakan lautan pahala yang tiada bertepi.

b.    Orang yang Sedih dengan datangnya bulan suci ramadhan
1.    orang-orang yang gembira bercampur sedih. Mereka gembira dengan datangnya Ramadhan yang penuh berkah, namun juga sedih karena mereka tidak mampu melaksanakan shaum Ramadhan atau sebagian amal kebaikan lainnya di bulan suci ini. Bukan karena kemalasan mereka, namun karena mereka memiliki udzur syar’I seperti tua renta, sakit, bepergian jauh, wanita hamil, atau wanita menyusui. Meski mereka sedih karena tidak mampu melakukan sebagian amal kebajikan tersebut, namun mereka tetap layak bergembira karena Allah SWT tetap mencatat pahala kebajikan bagi mereka.
Allah SWT berfirman:
Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah (2): 184)
2.    Orang-orang yang merasa kesal, cemberut, sedih, dan kecewa dengan datangnya bulan Ramadhan.Tiada kegembiraan sedikit pun dalam hati mereka dengan kehadiran bulan tebar amal shalih dan ampunan Allah ini. Mereka sedih, kesal, dan kecewa karena beberapa alasan:
1)    Orang-orang munafik yang tidak meyakini kehidupan akhirat, sehingga malas beramal shalih. Shaum sebulan penuh, shalat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur’an, dan memberi sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, bagi mereka sungguh berat.
Allah  Swt Berfirman :
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS. At-Taubah (9): 54)
2)    Orang-orang yang lemah iman dan tidak mengerti arti penting ibadah bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat. Menurut angapan mereka, ibadah hanyalah beban belaka. Tiada kelezatan, keindahan, manfaat, dan pengaruhnya bagi kehidupan. Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl (16): 97)
3)    Orang-orang yang tenggelam dalam buaian lumpur syahwat, kemewahan, foya-foya, dan maksiat. Menurut anggapan mereka, bulan Ramadhan menjadi penghalang serius bagi hobi mereka untuk melampiaskan nafsu syahwat. Mereka lupa atau tidak tahu, sesungguhnya surga itu mahal harganya. Surga dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci oleh hawa nafsu, sedangkan neraka dikelilingi oleh segala hal yang diinginkan oleh hawa nafsu. Jika mereka menginginkan kenikmatan surga yang abadi, mereka harus mau membayar harganya, yaitu meninggalkan segala hal yang diinginkan oleh nafsu syahwat dan melaksanakan ajaran syariat Islam walau dibenci oleh hawa nafsu.)
4)    Orang-orang yang tidak terbiasa melakukan shaum. Mereka hanya mengenal dan melaksanakan shaum Ramadhan saja. Dalam setahun, mereka tidak pernah melakukan shaum-shaum yang disunahkan: shaum Senin dan Kamis, shaum Daud, shaum Ayyamul Bidh (tanggal 13,14, dan 15 tiap bulan dalam kalender Hijriyah), shaum ‘Arafah, shaum ‘Asyura, shaum 6 hari di bulan Syawwal, shaum Sya’ban. Mereka tidak pernah, apalagi terbiasa, melakukan shaum sunnah. Akibatnya, melakukan shaum selama satu bulan penuh terasa sangat berat dan menyiksa.


0 Response to "Renungan Diri Untuk Memasuki Bulan Suci Ramadhan"

Post a Comment

Arsip Blog

Powered By Blogger

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

senang dengan kunjungan anda

Total Pageviews